tapi yang ingin saya bahas adalah apakah memang crypto seharusnya mendapatkan dukungan dari bank? agar kuat dan bisa di aplikasikan sebagai alat pembayaran.
Kebetulan saya diminta untuk handling ICO Finafex oleh CMO Finafex, yg agan sebutkan tadi.
Finafex adalah salah satu exchanger crypto produk bank Labuan, Malaysia.
Mengenai harus ato tidaknya crypto mendapat dukungan, jawabannya relatif, tergantung kepada platform masing2.
1. Perbankan menolak kehadiran crypto,
Nah... jika terjadi perbankan sampai keluarkan salah satu produk crypto berupa exchanger (nb: tempat menukar FIAT ke crypto asset dan melakukan trading) merupakan salah satu kemajuan crypto community melakukan approaching pada fundamental perbankan tersebut.
2. Ekosistem crypto dan bank konvensional
Sebagaimana kita tau, bank konvensional memiliki network, modal, dan jaminan keamanan investasi secara real (yg sy maksudkan adalah bank dg grade asset diatas USD 1M; BCA, Mandiri, BRI, dll).
Dengan kata lain, kata yg mengandung "bank" lebih diterima oleh masyarakat luas daripada "crypto asset".
Kalok agan Ayato berkata:
jadi agak lucu bagi saya kalau crypto harus mendapatkan dukungan dari bank.
Coba flashback 3 taun lalu, dimana bitcoin dan ethereum berebut dg beberapa platform lain mencoba memasukkan platform mereka pada perbankan, dan yang bisa diterima perbankan adalah XRP (Ripple).
Kelucuannya dimana? Sedangkan untuk mendaftar pada Indodax, bitcoinone, nusa, LINO dll, mereka mewajibkan untuk MELAKUKAN DEPOSIT/WITHDRAWAL pada BANK YANG TERCANTUM pada saat REGISTRASI, dan itupun HARUS MEMILIKI NAMA YANG SAMA dengan NAMA YANG TERCANTUM pada form pendaftaran masing2 exchanger.
Belum lagi jika kita berniat untuk melakukan INVESTASI dalam CRYPTO, kita kadang diminta utk melakukan investasi dengan system autodebet kartu kredit, dan darimana asal kartu kredit tersebut?
kalau saya melihat alasan crypto dibuat adalah agar bisa berdiri sendiri tanpa harus menggunakan jasa bank.
Apakah ada platform yg udah berjalan kesana?