click here if you want to see your banner on this site

Author Topic: Bicara Berita Crypto  (Read 962 times)

justmind1ng

  • Novice
  • *
  • Posts: 43
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Bicara Berita Crypto
« on: November 24, 2021, 07:55:12 AM »

Ijin agan dan suhu semua, ane mau bicara berita bitcoin yang terkaitpemerintahan China dan kini dilarang pemerintahnya. Namun, pelarangan bukan karena mempengaruhi gejolak ekonomi, melainkan demi netralitas karbon dan pemborosan listrik. Apakah benar-benar karena alasan ini pemerintah China melarang?

China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dll kembali melemah pada perdagangan hari ini, Selasa 23 November 2021. Harga uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dll semakin turun sejak pemerintah China kembali menyatakan kebijakan untuk memberangus crypto currency.

Merujuk Coinmarket.com, harga uang kripto pada kelompok 10 besar market cap mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, Selasa 23 November 2021. Hingga pukul 08.07 WIB, harga uang kripto Bitcoin yang merupakan peringkat 1 market cap terbesar turun 2,5% dalam perdagangan 24 jam terakhir menjadi US$ 56.746,63.

Pada periode yang sama, harga uang kripto yang sempat trending, yakni Shiba Inu turun 1,34% menjadi US$ 0,00004327. Lalu harga uang kripto Dogecoin turun 1,38% menjadi US$ 0,22.

Penurunan harga uang kripto Shiba Inu dan Dogecoin yang terus berlanjut menyebabkan keduanya terlempar dari kelompok uang kripto market cap 10 besar.

Di kelompok uang kripto market cap 10 besar, harga Ethereum turun 2% menjadi US$ 4.148,73. Harga uang kripto Binance Coin turun 1,83% menjadi US$ 567,14.

Lalu harga uang kripto Solana turun 3,44% menjadi US$ 218,83. Harga uang kripto Cardano turun 1,56% menjadi US$ 1,76.

Di kelompok 10 besar market cap, hanya uang kripto Tether yang naik tipis 0,02% menjadi US$ 1.

Dilansir dari Kompas.com, China semakin bertekad memberangus keberadaan uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dll di negaranya. Hal ini dilakukan demi dapat mencapai misi netralitas karbon pada 2060 mendatang.

Setelah menutup tambang kripto serta melarang segala transaksi kripto pada pertengahan 2021 lalu, kini China bakal memberikan "tindakan" keras bagi pihak yang masih bandel melakukan penambangan kripto alias crypto mining untuk uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dll.

Juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, Meng Wei mengumumkan tindakan keras akan diberlakukan pada penambang kripto komersial maupun instusi milik negara. Meng Wei mengatakan, pemerintah bakal menaikkan harga listrik bagi setiap institusi milik negara yang ketahuan menyalahgunakan listrik bersubsidi yang diterimanya untuk penambangan kripto.

Untuk diketahui, pemerintah China menawarkan harga listrik yang lebih rendah bagi institusi milik negara, seperti sekolah, pusat komunitas, hingga lembaga kesejahteraan masyarakat. Bila intitusi itu ketahuan menggunakan benefit listrik bersubsidi untuk menambang kripto, maka akan diterapkan tindakan tegas berupa kenaikan tarif listrik.

Sayangnya, Meng Wei tidak menjelaskan tindakan tegas macam apa yang akan diberlakukan pada penambang kripto komersial yang bukan merupakan institusi milik negara. Meng Wei menegaskan bahwa China harus "secara ketat mencegah (penambangan cryptocurrency dari) bangkit dari kematian".

Dilarang demi netralitas karbon 2060

Kekhawatiran China soal keberadaan Bitcoin dkk. ini sebenarnya telah muncul sejak 2017 silam. Ketika itu, China melakukan operasi pembubaran kegiatan menukaran mata uang dan jual-beli koin virtual, karena dikategorikan sebagai "kegiatan sia-sia".

Pada 2019, China juga melarang bursa mata uang kripto dan initial coin offering. Akan tetapi warga negaranya masih belum dilarang menyimpan cryptocurrency. Alhasil, saat itu China masih menjadi pusat penambangan cryptocurrency global. China disebut menyumbang lebih dari 75 persen penambangan Bitcoin di seluruh dunia, menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature Communications pada bulan April 2021.

Seiring dengan berjalannya waktu, China semakin resah dengan keberadaan cryptocurrency dan memutuskan mengambil tindakan tegas yang semakin masif pada industri ini mulai Mei 2021 lalu.

Salah satu faktor penyebab tindakan tegas dari China itu ialah karena misi nol karbon di Negeri Tirai Bambu. Presiden China, Xi Jinping sendiri telah menargetkan mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030, dan mencapai netralitas karbon pada 2060.

Penambangan mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dkk dianggap dapat menjadi batu ganjalan besar untuk mencapai misi tersebut. Sebab, dalam proses penambangan, dibutuhkan rangkaian hardware berupa komputer bertenaga besar dan sumber daya listrik yang tak sedikit pula. Sumber daya yang dibutuhkan dan emisi karbon yang dihasilkan dari penambangan satu keping Bitcoin.

Menurut laporan Bitcoin Energy Consumption Index yang dirilis Digiconomist, proses penambangan satu keping Bitcoin saat ini memakan daya 1.820 kilo Watt per jam (kWh). Angka tersebut diperkirakan setara dengan rata-rata pemakaian listrik rumah tangga di Amerika Serikat (AS) selama 62 hari atau sekitar 2 bulan.

Karena itulah, penambangan Bitcoin telah dituduh menyebabkan peningkatan emisi karbon di China. Dalam jurnal ilmiah Nature Communications yang dipublikasi oleh salah satu akademisi China, disebutkan bahwa Bitcoin dapat menghasilkan 130 juta metrik ton emisi karbon dioksida pada tahun 2024, bila tak ada intervensi kebijakan dari pemerintah.

Perkiraan emisi karbon hasil dari kegiatan penambangan Bitcoin tersebut melebihi total emisi tahunan Venezuela. Melihat konsumsi listrik dan emisi karbon yang ditimbulkan, Meng Wei menyebut penambangan kripto sebagai aktivitas yang sangat berbahaya, serta menjadi ancaman besar bagi Negeri Tirai Bambu untuk mengurangi emisi karbon.

Meng Wei mengatakan, karena itulah China harus "secara ketat mencegah (penambangan cryptocurrency dari) bangkit dari kematian", sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN.

Selain karena soal lingkungan, China juga tampaknya menganggap cryptocurrency sebagai ancaman di bidang keuangan. Karena sifatnya yang terdesentralisasi (tidak diatur bank), mata uang kripto dinilai dapat digunakan warga China untuk menghindari kontrol nasional yang ketat atas modal.

Menurut salah satu ahli strategi Bank Mizuho, tindakan tegas China pada industri cryptocurrency juga diambil untuk melindungi suplai uang dari bank sentral. Regulator disebut "ingin mengamankan suplai uang selalu dari bank sentral, bukan dari cryptocurrency ”, kata Ken Cheung, Kepala Ahli Strategi Foreign Exchange (FX) Asia di Mizuho Bank.

Itulah perkembangan harga uang kripto terbaru seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu dll yang kini dalam tren turun.
« Last Edit: December 10, 2021, 07:56:48 AM by justmind1ng »

justmind1ng

  • Novice
  • *
  • Posts: 43
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #1 on: November 24, 2021, 08:06:14 AM »

Kalau menurut ane sendiri yang bikin topik dari mengungkapkan berita ini, bahwa opini yang digiring dalam berita  adalah minus thd bitcoin. Jadi, dengan mencantumkan wacana di paragraf awal bahwa  mata uang bitcoin shiba inu dan Dogecoin, Etherum dan Binance coin itu dipaparkan mengalami penurunan  sekian persen dalam datanya, itu hanya informasi update harga bitcoin.

Akan tetapi kemudian, pemberitaan mengaitkan dengan sikap pemerintahan china yang semakin keras melarang warganya melakukan tambang bitcoin karena persoalan karbon dan pemborosan listrik.

Artinya, kalau menurut ane, berita alias informasi yang kita jelas2 tahu dari situs itu thd pemahaman kita, berisi dengan 'menggiring' opini bahwa sebetulnya bitcoin tidak mempengaruhi inflasi ekonomi global, justru mungkin, mengatasi inflasi, karena setiap orang berhak menuju konglomerasi dengan syarat modal pembelian bitcoin dan tepat sasaran.

Komentar  ane mungkin segini dulu gan, smeoga ada yang mau menambahkan dan memberikan masukan.. terimasih para suhu.. #salamhormat

Redix

  • Garden Staff
  • Legendary
  • *****
  • Posts: 1627
  • Country: id
  • Karma: +4/-0
  • Gender: Male
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #2 on: November 24, 2021, 10:58:26 PM »
china yang semakin keras melarang warganya melakukan tambang bitcoin karena persoalan karbon dan pemborosan listrik
Untuk case ini menurut saya sudah sangat clear, mereka melarang mining BTC yang menggunakan energi listrik. Mungkin pemerintah China beranggapan bahwa aktivitas mining bisa menyebabkan pemborosan energi listrik. Padahal kemungkinannya masih ada banyak industri lain yang jauh lebih boros daripada mining BTC.

justmind1ng

  • Novice
  • *
  • Posts: 43
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #3 on: November 29, 2021, 07:55:39 AM »
Betul gan, artinya kan ada yang lebih boros dari pada penggunaan listrik. Pertanyaan saya gan, apakah ini politik pemerintah china yang sebenarnya menolak BTC?

Redix

  • Garden Staff
  • Legendary
  • *****
  • Posts: 1627
  • Country: id
  • Karma: +4/-0
  • Gender: Male
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #4 on: November 30, 2021, 11:51:32 PM »
~ apakah ini politik pemerintah china yang sebenarnya menolak BTC?
Bisa jadi, mereka punya style politik yang kadang sulit diprediksi. Apalagi pemerintahan China ini otoriter, mereka menggunakan power negara untuk mendominasi sektor tertentu. Mungkin saja mereka menolak BTC karena mereka tau BTC didominasi oleh orang-orang barat. Jadi mereka mengurungkan niat join BTC/crypto karena mereka paham akan kalah powernya di sini.

justmind1ng

  • Novice
  • *
  • Posts: 43
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #5 on: December 03, 2021, 07:11:37 AM »
noted  gan, tks komennya. Intinya memang politik ekonomi global.. mungkin kah koin digital menggoyahkan itu kepada china, who knows..

justmind1ng

  • Novice
  • *
  • Posts: 43
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #6 on: December 10, 2021, 07:44:10 AM »
Di kesempatan kalli ini ane mau ambil soal tanggapan secara terbuka seorang publik figur terhadap bijaknya seorang untuk investasi aset kripto.

Tips Cuan di Aset Kripto ala Joe Taslim
Oleh: Pipit Ika Ramadhani

LIPUTAN6 --Minat investasi aset kripto di dalam negeri kian tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) per Juli 2021, pengguna atau investor aset kripto di Indonesia sudah mencapai 7,4 juta orang atau sekitar 2,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, kenaikan aset kripto antara lain bitcoin, ethereum, dogecoin salah satunya karena sentimen dari sejumlah tokoh kenamaan. Seperti Elon Musk yang terkenal acap membahas aset kripto melalui sosial media twitter miliknya.

BACA JUGA:
Bursa Saham Asia Melemah Ikuti Wall Street Jelang Akhir Pekan


Dari dalam negeri, Joe Taslim, seorang aktor, model sekaligus penyanyi itu turut meramaikan pasar kripto. Saat ini, Joe Taslim didapuk sebagai Brand Ambassador PINTU. PINTU adalah aplikasi jual beli dan investasi aset crypto berbasis mobile di Indonesia.

Berdasarkan pengalamannya, Joe membagikan tips bagi investor pemula yang tertarik terjun ke dalam aset kripto. Pertama, yakni calon investor harus sehat secara finansial.

"Kita harus sehat secara finansial. Jangan invest sesuatu yang kita enggak bisa pertanggung jawabkan. Jadi kita harus tahu bahwa tujuan kita apa,” ujarnya dalam konferensi pers PINTU bertajuk Aplikasi Crypto untuk Semua, Kamis (9/12/2021).

Joe mengakui, bagi sebagian investor mungkin imbal hasil dari investasi kripto berpotensi melebihi pendapatan utama. Meski begitu, ia menekankan pentingnya kesehatan finansial sebagai persiapan nomor wahid. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi selama investasi di aset kripto.

"Memang itu jadi side revenue yang bisa melebihi main revenue. Tapi tetap financial harus sehat dulu,” tutur dia.
« Last Edit: December 10, 2021, 07:46:01 AM by justmind1ng »

justmind1ng

  • Novice
  • *
  • Posts: 43
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto - China Semakin Keras Larang Warganya Tambang Bitcoin
« Reply #7 on: December 10, 2021, 07:53:12 AM »
Di kesempatan kalli ini ane mau ambil soal tanggapan secara terbuka seorang publik figur terhadap bijaknya seorang untuk investasi aset kripto.

Tips Cuan di Aset Kripto ala Joe Taslim
Oleh: Pipit Ika Ramadhani

LIPUTAN6 --Minat investasi aset kripto di dalam negeri kian tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) per Juli 2021, pengguna atau investor aset kripto di Indonesia sudah mencapai 7,4 juta orang atau sekitar 2,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, kenaikan aset kripto antara lain bitcoin, ethereum, dogecoin salah satunya karena sentimen dari sejumlah tokoh kenamaan. Seperti Elon Musk yang terkenal acap membahas aset kripto melalui sosial media twitter miliknya.

BACA JUGA:
Bursa Saham Asia Melemah Ikuti Wall Street Jelang Akhir Pekan


Dari dalam negeri, Joe Taslim, seorang aktor, model sekaligus penyanyi itu turut meramaikan pasar kripto. Saat ini, Joe Taslim didapuk sebagai Brand Ambassador PINTU. PINTU adalah aplikasi jual beli dan investasi aset crypto berbasis mobile di Indonesia.

Berdasarkan pengalamannya, Joe membagikan tips bagi investor pemula yang tertarik terjun ke dalam aset kripto. Pertama, yakni calon investor harus sehat secara finansial.

"Kita harus sehat secara finansial. Jangan invest sesuatu yang kita enggak bisa pertanggung jawabkan. Jadi kita harus tahu bahwa tujuan kita apa,” ujarnya dalam konferensi pers PINTU bertajuk Aplikasi Crypto untuk Semua, Kamis (9/12/2021).

Joe mengakui, bagi sebagian investor mungkin imbal hasil dari investasi kripto berpotensi melebihi pendapatan utama. Meski begitu, ia menekankan pentingnya kesehatan finansial sebagai persiapan nomor wahid. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir potensi kerugian yang mungkin terjadi selama investasi di aset kripto.

"Memang itu jadi side revenue yang bisa melebihi main revenue. Tapi tetap financial harus sehat dulu,” tutur dia.

Seperti biasanya, setelah ane mencantumkan isi beritanya, ane mau tanggapi mengenai kemana 'tone' dari angel berita ini soal kripto. Nyatanya, karena diksi menjelaskan dia adalah seorang bintang film yang memberikan tanggapan untuk bagaimana bermain kripto, dan penulis mencantumkan kalimat bahwa Joe Taslim menyarankan untuk 'sehat finansial' dulu barulah bermain kripto.

Dengan begitu menurut ane ini isinya tone positif, menuliskan dengan membangun opini positif kepada pembaca. Bahwa semua yang berani invest saham kripto harus sadar resiko.

Isi teks berita tidak menggiring lagi soal haram tidaknya kripto. Isu 'berapi' bagi kalangan tertentu yang sempat mencuat beberapa waktu lalu.

smithdaisy443

  • Newbie
  • Posts: 2
  • Karma: +0/-0
    • View Profile
Re: Bicara Berita Crypto
« Reply #8 on: February 08, 2022, 09:05:19 AM »

 

Bitcoin Garden 2013-2024, All rights reserved | Privacy Policy | DMCA | About Bitcoin Garden | Support & Services